“Aku senang melihatmu bahagia,
Dan betapa aku pantas untuk membahagiakanmu”
Aku selalu beranggapan seperti itu, dulu. Semua yang aku
lakukan adalah untuk membuatmu senang, sayang. Aku takut kehilanganmu. Namun
aku masihlah aku, yang masih kekanak-kanakan. Pun aku tidak pernah menginginkan
yang lain selain dirimu. Kenangan demi kenangan yang kita ukir bersama-sama
yang saat ini benar-benar ingin kau lupakan ku persilahkan, namun satu yang
harus kau ingat bahwa aku mencintaimu. Aku akan tetap seperti itu, mendukungmu
dari jauh, meng”aamiin”kan tulisan tentang harapan kita yang semoga kau tak
pernah lupa akan isinya. Maafkan aku atas apa yang pernah ku lakukan dan segala
sifatku yang membuatmu sakit hati. Sungguh aku tidak pernah berniat seperti
itu.
Sekarang aku benar-benar kehilanganmu, kamu benar-benar
pergi. Sebentar lagi kita akan bertemu, ya kita, Aku, Kamu, dan Dia wanitamu.
Aku tidak
tau mana yang lebih kutakutkan saat ini, bertemu denganmu atau tak pernah
bertemu denganmu lagi.
Kamu kasar, jujur sakit. Apa yang kamu katakan padaku beberapa hari ini
sungguh menyakitkan, namun aku akan tetap mencintai karena aku tulus. Dalam
kepergianmu aku belajar dewasa, mungkin belum sempurna seperti inginmu. Yang
aku yakin saat ini adalah mungkin Allah memiliki maksud sendiri dengan
memberiku cobaan seperti ini, dan tugasku adalah mencari maksud itu. Aku ingin
lebih dekat, dekat, dan lebih dekat dengan-NYA untuk benar-benar ikhlas.
Memang
berat, tapi dengan menyerahkan semua kembali kepada-NYA InshaaAllah semua
masalah akan terasa lebih enteng. Karena ikhlas bukan hanya tentang “ah
yaudahlah” ataupun “aku nggak peduli”, karena ikhlas itu dari hati, tak sekedar
ucapan.
”Aku senang melihatmu bahagia,
Meski itu bukan bersamaku”
Aku masih mencoba ikhlas dengan itu, aku bisa, aku mampu. Aku akan
memikirkan apa yang akan aku hadapi sekarang, menjadi lebih kuat dan semakin
kuat. Dengan mengesampingkan pikiran-pikiran tentangmu dulu. Aku akan bisa, aku harus bisa.
Aku bersyukur pernah jatuh cinta sehebat ini.
Dan satu lagi teman, Tuhan tidak akan memberikan masalah bagi
seorang hamba kecuali hamba itu dapat memikul berat bebannya. Tuhan bahkan lebih tau tentang dirimu sendiri daripada kamu.