Selasa, 26 Mei 2015

Buatku, menulis itu sebagai ritual ketika benar-benar sedang sedih

Ada rasa sedih saat melihatmu memalingkan muka.
Ada rasa kecewa, dan sesal mengapa aku melakukannya.

Ketuklah pintu hatiku selagi aku belum benar2 menutupnya buatmu. Besuk lah aku yang sedang sakit betul di buatmu.

Aku tak bisa memaksamu tinggal jika memang sudah tak ingin, aku berusaha merelakan kepergianmu dengan membekalimu doa. Semoga dalam pencarianmu, kau tak mendapatkan luka yang sama sepertiku. Pun aku tidak ingin membalasmu, aku mencintaimu tulus. Karena tulus selalu berakhir dengan tangisan. Dan percayalah, aku akan baik-baik saja disini tanpamu. Aku tak ingin kehadiranmu jika itu hanyalah sebuah rasa "kasihan".
Bukan aku tak menginginkanmu, melainkan aku tak bisa memaksamu bahagia jika itu denganku. Berbahagialah kelak, dengan bahagiamu itu cukup membuatku bersyukur dan puas dengan apa yang telah aku lakukan.

Aku akan terus bersabar, menunggumu kembali dengan berjuta impian, atau seseorang lain yang dengan kerelaan hatinya ingin menyembuhkan luka ku.
Karena Allah akan memberikan kemudahan bersamaan dengan kesulitan itu, aku percaya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar